Rabu, 27 Januari 2016

===================================================||
||                                .:: Contact Cyber-Code ::.                             ||
====================================================
Email        : family.cybercode@gmail.com                                    ||
====================================================
Blog          : http://family-cybercode.blogspot.co.id/                    ||
====================================================
Group FB : https://www.facebook.com/groups/family.cybercode
====================================================
Fan PageFB : https://www.facebook.com/family.cybercode
====================================================

 ...........................::|| Salam Cyber-Code ||::......................................



Visi Misi Cyber-Code


Visi Misi Cyber-Code


visi :
Menjadikan panduan belajar bersama dan saling bertukar pendapat.

Membantu segala kesulitan yang ada di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi

MISI

Terciptanya Komunitas yang informatif sebagai wadah tempat belajar dan berbagi ilmu pengetahuan di bidang teknologi Informasi dan Komunikasi



Salam Cyber-Code...

Mengenal Bahasa Program Java Khusus buat Pemula

Sobat Cyber-Code Yukk Belajar Java

Bahasa Java memiliki Sintaks yang sama dengan Bahasa Pemrograman C++Bahasa Pemrograman Java ini sangatlah populer untuk saat ini, baik di Indonesia maupun di luar negeri sana, tidak sedikit para Programer C++ banyak yang pindah menjadi Programer Professional Java,

Apa saja Kelebihan Bahasa Java?

  • kelebihan bahasa java yang paling utama adalah bisa digunakan hampir disemua Platform, dan juga dikarenakan pengguna Java sangatlah banyak jadi sangat mudah jika suatu waktu menemui kendala dalam membuat aplikasi Java utnuk memecahkannya dengan berdiskusi di Forum-Forum Java.
  • Kelebihan yang ke dua yaitu java merupakan OOP (Object Oriented Programming - Pemrogram Berorientasi Objek), Taukah anda apa yang dimaksud dengan OOP?  OOP adalah Suatu metode pemrograman yang berorientasi objek, sehingga sangat memudahkan bagi pengguna Bahasa Java untuk mengembangkan aplikasinya.
  • Mempunyai gaya penulisan dan Sintaks yang sama seperti penulisan Program pada Bahasa C++, maka akan memudahkan Programer untuk migrasi ke Programer Java.
  • Program yang sangat memperhatikan penggunaan memory yang terpakai, sehingga aplikasi java akan menjadi lebih ringan dijalankan disemua Spesifikasi Computer,
Ada Kelebihan Bahasa Pemrograman Java dan Pasti ada kekurangannya pula,
Tutorial Java : Belajar Bahasa Pemrograman Java Untuk Pemula
Tutorial Java : Belajar Bahasa Pemrograman Java Untuk Pemula

Kekurangan Bahasa Java :

  • Aplikasi Java yang masih rentan untuk di Compile (Melihat Source Code) dan mudah untuk dibajak.
  • Sedikit Lelet jika dijalankan pada Computer - Computer yang memiliki Spesifikasi  rendah.
Jadi penasaran ya untuk belajar Pemrograman Java?
Mari kita mulai, untuk membuat Aplikasi Java yang pertama sekali disiapkan adalah tentunya Computer anda sudah harus terinsatal Java Satandard Edition , jika belum ada silahkan download di halaman resminya, Download Java SE.

Untuk membuat aplikasi Java yang dibutuhkan selanjutnya adalah Eclipse IDE For Java, silahkan Download Eclipse

Untuk cara menginsatall Java dan Aplikasi Eclipse IDE For Java akan kita bahas pada postingan selanjutnya,

Salam Cyber-Code  dan selamat belajar, Terima Kasih ;)

Selasa, 26 Januari 2016

Ketentuan Sayembara Desain Logo dan Baju Kaos CYBER_CODE


Persyaratan Peserta :
Perorangan/Kelompok/Komunitas

Kriteria Logo
1. Harus Mencerminkan Visi & Misi dan Tujuan Terbentuknya Komunitas CYBER-CODE
2. Bersifat sederhana mudah dingat dan mudah dipahami
3. Tidak Boleh menyinggung SARA dan tidak bertentangan dengan norma yang berlaku
4. Penjelasan mengenai lambang logo (arti, bentuk,garis,gambar dan warna)


Ketentuan umum :

  1. Peserta wajib bergabung di Group Facebook Cyber-Code Media dan Like Fan Page Cyber-Code di Facebook.
  2. Peserta wajib mendaftarkan diri melalui email : family.cybercode@gmail.com dengan subject : "daftar sayembara desain logo & kaos cyber-code" dan mencantumkan identitas diri (Nama Lengkap, Alamat, No.HP, dan Email ).
  3. Karya Asli, Orisinil belum pernah diikut sertakan dalam lomba/sayembara logo
  4. maksimal 2 karya desain logo dan desain baju kaos CYBER-CODE
  5. Gratis tanpa Biaya
  6. Waktu Sayembara dibuka sejak ada pengumuman  ini dan hasil desain dikirim selambat-lambatnya sampai tanggal 12 februari 2016
  7. semua karya yang dikirim akan menjadi hak milik CYBER_CODE
  8. Karya pemenang dapat dimodifikasi (revisi) oleh pemenang.
  9. Pemenang sayembara akan diumumkan di media sosial milik CYBER-CODE/Group Facebook Cyber-Code.
  10. Kirim File Master Vectornya berekstensi .CDR ke email :family.cybercode@gmail.com, dan logo yang sudah jadi gambar di upload di group " cyber-code media."
Kriteria Penilaian
  1. Orisinalitas Karya/ Karya Asli
  2. Relevansi dengan Visi,Misi dan Tujuan Cyber-Code
  3. Arti Logo
  4. Keindahan/Estetika
  5. Penerapannya pada berbagai macam media.
Untuk Informasi lebih lanjut Contact Kami :
Knaensr
HP : 087865150160 (XL), 085205867918 (AS)
Email : knaensr@gmail.com, knaensr@yahoo.co.id

Mengatasi Error pada koding Arduino

Sobat Cyber-Code Mengalami Error saat  Compile Sketch dalam Arduino itu hal yang wajar, karena ada beberapa kesalahan logika,ketikan atau beberapa liberary tidak ditemukan namun sobat Cyber-Code gak usah  ngamuk2.. pasti ada solusi yg penting bersabarlah.. bersabarlah.. bersabarlah... anda akan saya sihir Kasih Solusinya.. 
Kesalaham Kompilasi atau Compile Error adalah kesalahan yang terjadi ketika kita mencoba melakukan kompilasi (compile atau verify) kode dan perangkat lunak Arduino (compiler) menemukan kesalahan diantara kode-kode yang telah ditulis. Pesan kesalahan akan muncul pada area “Text Message Console” saat kita mencoba melakukan compile (verify) dan atau mengunggah (upload) kode kedalam papan Arduino. Dan saat pesan kesalahan itu muncul maka dapat dipastikan telah terjadi compile error (kesalahan kompilasi) dan atau upload error (kesalahan unggah). Jadi secara garis besar pesan kesalahan itu terbagi menjadi dua yaitu; kesalahan kompilasi (compile error) dan kesalahan unggah (upload error). Compile error biasanya terjadi karena kesalahan penulisan kode (termasuk kesalahan pemuatan perpustakaan atau library). Sedangkan upload error biasanya terjadi karena kesalahan komunikasi perangkat keras.

Gejala Kesalahan

Jika kita yakin bahwa telah terjadi kesalahan kompilasi atau kesalahan unggah, maka perhatikanlah pada bagian text message console (area latar berwarna hitam) yang terdapat di bagian paling bawah pada perangkat lunak Arduino.

Arduino IDE 1.0.6
Gambar Arduino IDE 1.0.6

Untuk membedakan kesalahan antara compile error (kesalahan kompilasi) dengan upload error (kesalahan unggah) maka secara umum dapat dibedakan dengan memperhatikan pesan kesalahan yang muncul pada text message console seperti contoh dibawah ini.

Compile Error (Kesalahan Kompilasi)

Pesan kesalahan kompilasi biasanya ditandai dengan kemuncul informasi pada area kotak berwarna oranye dan diikuti informasi kode berakhiran .ino dibawahnya (area latar hitam) pada konsol pesan. Kesalahan kompilasi terjadi karena terdapat kesalahan pada penulisan kode.
expected initializer before ‘pinMode’
Blink:2: error: expected initializer before ‘pinMode’
Blink:3: error: expected declaration before ‘}’ token

Upload Error (Kesalahan Unggah)

Kesalahan unggah hampir mirip dengan kesalahan kompilasi. Pada area kotak berwarna oranye akan muncul informasi kesalahan dan diikuti dibawahnya informasi kesalahan yang biasanya diawali dengan kalimat “Binary sketch size: 1,082 bytes (of a 30,720 byte maximum)”. Kesalahan unggah terjadi karena terdapat kesalahan komunikasi pada perangkat keras.
serial port ‘/dev/tty.bluetooth-modem’ already in use.
Binary sketch size: 4,962 bytes (of a 30,720 byte maximum)
processing.app.SerialException: Serial port ‘/dev/tty.Bluetooth-Modem’ already in use.
try quiting any programs that may at processing.app.Serial.(Serial.java:171)
at processing.app.Serial.(Serial.java:77)
Kesalahan-kesalahan yang terjadi sebenarnya akan disampaikan pada text message console secara berurutan. Kesalahan penulisan kode akan ditampilkan lebih dulu sebelum proses unggah (upload) dimulai. Dan jika penulisan kode sudah benar maka pesan kesalahan unggah yang kemudian akan ditampilkan. Ini berarti pesan kesalahan unggah tidak akan ditampilkan sampai semua kode yang ditulis diperbaiki. Kesalahan unggah tidak akan muncul jika komunikasi perangkat keras terhubung dengan benar, baik antara komputer dengan papan Arduino atau perangkat keras (sensor, module, shield) dengan papan Arduino.

Menemukan Kesalahan Kompilasi

Kesalahan kompilasi (compile error) biasanya terjadi karena beberapa hal, diantaranya; hilangnya kode (biasanya karena lupa tidak ditulis), kesalahan kode (terutama pada tanda baca), kesalahan ejaan, dan kesalahan kapitalisasi (penulisan huruf besar kecil) hal ini karena kode Arduino bersifat Case Sensitive. Kesalahan kompilasi juga dapat disebabkan oleh variabel yang belum diinisialisasi (dideklarasikan) dibagian awal program dan atau teks tambahan dimanapun dalam kode program yang ditulis. Jika menemukan kesalahan kompilasi maka bacalah pesan dengan hati-hati pada area text message console perangkat lunak Arduino sebagai petunjuk. Selidiki kode disekitar lokasi yang disoroti (highlight) atau area yang dilompatkan (jump) oleh Arduino. Jika sulit atau tidak ditemukan kesalahan pada area tersebut maka perhatikan kesuruhan kode baris demi baris dari atas ke bawah, dengan tetap mengacu pada kesalahan yang ditampilkan. Huuuh! :(

Memahami Contoh Kesalahan dan Solusinya

Setiap bagian dimulai dari penggalan kode yang bermasalah. Dibawah ini contoh-contoh kesalahan yang mungkin saja masalah yang pernah, sedang atau akan kita temui. Potongan kode yang bermasalah tersebut dilanjutkan dengan contoh pesan kesalahan yang tampil. Pada bagian akhir dari setiap contoh diberikan solusi untuk menemukan kesalahan kode yang ditulis. Contoh-contoh kesalahan yang biasanya terjadi dikelompokan menjadi:
  1. Kesalahan Semicolon (Titik Koma)
  2. Kesalahan Kurung Kurawal (Curly Bracket)
  3. Kesalahan Kurung (Parentheses)
  4. Kesalahan Koma (Comma)
  5. Kesalahan Ejaan (Misspelling) atau Kesalahan Kapitalisasi (Mis-Capitalization)
  6. Kesalahan Inisialisasi Variabel (Variable Initialization)
  7. Teks Tambahan Acak dalam Program

[1] Kesalahan Semicolon atau ;

Pesan kesalahan untuk semicolon yang hilang relatif mudah. Pesan kesalahan yang tampil, baik didalam area oranye atau area text message console latar hitam, ada baris yang menampilkanerror: expected ‘,’ or ‘;’ before ‘void’. Pesan ini berindikasi bahwa telah terjadi kesalahan atau tidak dituliskannya simbol semicolon ; atau titik koma. Arduino IDE biasanya akan langsung menyoroti (highlight) baris setelah titik koma yang hilang untuk menunjukan lokasi kesalahan kode yang telah ditulis. Ini berarti kita harus mencari kesalahan sebelum baris yang di-highlight. Kode yang di-highlight bukanlah kode yang terdapat kesalahannya, tapi kesalahan terletak pada baris kode sebelumnya.

int led = 13

void setup() {
  pinMode(led, OUTPUT);
}

void loop() {
  digitalWrite(led, HIGH);
  delay(1000);
  digitalWrite(led, LOW)
  delay(1000);
}
error: expected unqualified-id before numeric constant
Blink:2: error: expected unqualified-id before numeric constant
Blink:3: error: expected ‘,’ or ‘;’ before ‘void’

int led = 13;

void setup() {
  pinMode(led, OUTPUT);
}

void loop() {
  digitalWrite(led, HIGH);
  delay(1000);
  digitalWrite(led, LOW)
  delay(1000);
}
expected `;’ before ‘delay’
Blink.ino: In function ‘void loop()’:
Blink:11: error: expected `;’ before ‘delay’

Solusi Kesalahan Semicolon atau ;

Perhatikan pesan error: expected ‘;’ dari contoh kesalahan kode diatas. Carilah kesamaan antara kesalahan Anda dan salah satu kesalahan di atas. Tambahkan titik koma yang hilang dan Verify ulang kode. Jika titik koma yang hilang adalah satu-satunya kesalahan pada kode program, kode akan berhasil di kompilasi (verify). Jika memiliki kesalahan tambahan, Anda akan mendapatkan pesan error baru dengan informasi tentang kesalahan berikutnya dalam program.
Perhatikan pesan kesalahan Blink:2 atau Blink:3 pada contoh kode diatas. Angka :2 dan angka :3 menunjukan baris yang di-highlight tetapi kesalahan terjadi sebelum baris tersebut, yaitu sebelum baris 2 dan atau sebelum baris 3.

[2] Kesalahan Curly Bracket atau { }

Curly Bracket atau sering dikenal kurung keriting (kurawal) atau dengan simbol ‘{ }’. Kesalahan curly bracket biasanya merupakan pesan kesalahan yang terkadang membingungkan dan samar. Biasanya Arduino IDE akan menyampaikan kesalahan berupa tanda ‘{' atau '}’ baik pada pesan kesalahan berlatar hitam atau para area oranye. Arduino IDE biasanya akan langsung memberikan highlight pada baris setelah kode kurung keriting hilang untuk menunjukan lokasi kesalahan. Namun, terkadang Arduino IDE memberikan highlight pada baris yang tidak ada hubungannya dengan kesalahan sama sekali.

int led = 13;

void setup() {
  pinMode(led, OUTPUT);

void loop() {
  digitalWrite(led, HIGH);
  delay(1000);
  digitalWrite(led, LOW);
  delay(1000);
}
a function-definition is not allowed here before ‘{' token
Blink.ino: In function 'void setup()':
Blink:7: error: a function-definition is not allowed here before '{' token
Blink:12: error: expected `}’ at end of input

Solusi Kesalahan Curly Bracket atau { }

Carilah tanda ‘{' atau '}’ pada kesalahan kode Anda. Bandingkan kesalahan yang terjadi pada kode Anda dengan contoh kesalahan diatas. Tambahkan simbol Curly Bracket pada kode dan verfy ulang kode. Jika tidak memiliki kesalahan tambahan dalam kode, maka kompilasi atau verify akan berhasil. Jika tidak berhasil, Anda akan mendapatkan pesan error baru dengan informasi tentang kesalahan berikutnya pada program.

[3] Kesalahan Kurung atau ( )

Pesan kesalahan ini sering membingungkan dan samar. Biasanya, tapi tidak selalu, kesalahan tanda ‘(’ atau ‘)’ akan di informasikan pada kotak pesan kesalahan baik para area oranye atau area hitam. Perangkat lunak Arduino biasanya akan menyoroti sesuai dengan tanda kurung yang hilang untuk menunjukkan lokasi kesalahan, tapi kadang-kadang akan menyoroti baris yang tidak terkait sama sekali.

int led = 13;

void setup( {
  pinMode(led, OUTPUT);

void loop() {
  digitalWrite(led, HIGH);
  delay(1000);
  digitalWrite(led, LOW);
  delay(1000);
}
variable or field ‘setup’ declared void
Blink:3: error: variable or field ‘setup’ declared void
Blink:3: error: expected primary-expression before ‘{' token

int led = 13;

void setup() {
  pinMode(led, OUTPUT);

void loop() {
  digitalWrite(led, HIGH);
  delay(1000;
  digitalWrite(led, LOW);
  delay(1000);
}
expected `)’ before ‘;’ token
Blink.ino: In function ‘void loop()’:
Blink:9: error: expected `)’ before ‘;’ token

Solusi Kesalahan Kurung atau ( )

Carilah tanda ‘(’ atau ‘)’ pada kesalahan kode Anda. Carilah kesamaan antara kesalahan kode yang Anda tulis dengan contoh-contoh di atas. Tambahkan tanda kurung yang hilang dan verify (compile) ulang kode. Jika Anda tidak memiliki kesalahan tambahan pada kode yang di tulis, kompilasi kode akan berhasil. Jika tidak, Anda akan mendapatkan pesan error atau informasi baru tentang kesalahan berikutnya pada program.

[4] Kesalahan Koma atau ‘,’

Pesan kesalahan ini sering membingungkan dan samar. Arduino tidak selalu menyebutkan kesalahan koma pada kotak pesan kesalahan baik pada area oranye atau area hitam. Perangkat lunak Arduino biasanya akan menyoroti langsung pada baris dimana koma itu hilang untuk menunjukkan lokasi kesalahan pada kode yang Anda tulis.

int led = 13;

void setup() {
  pinMode(led OUTPUT);

void loop() {
  digitalWrite(led, HIGH);
  delay(1000;
  digitalWrite(led, LOW);
  delay(1000);
}
expected `)’ before numeric constant
Blink.ino: In function ‘void setup()’:
Blink:4: error: expected `)’ before numeric constant
C:\Program Files\Arduino\hardware\arduino\cores\arduino/Arduino.h:120: error: too few arguments to function ‘void pinMode(uint8_t, uint8_t)’
Blink:4: error: at this point in file

Solusi Kesalahan Koma atau ‘,’

Carilah kesamaan antara kesalahan pada kode Anda dengan contoh-contoh kode di atas. Tambahkan tanda koma yang hilang dan kompilasi ulang kode. Jika tidak memiliki kesalahan tambahan dalam kode Anda, kode akan berhasil di kompilasi. Jika tidak, anda akan mendapatkan pesan error atau informasi baru tentang kesalahan berikutnya pada program.

[5] Kesalahan Ejaan atau Kapitalisasi

Pesan kesalahan ejaan (misspelling) atau kesalahan kapitalisasi (mis-capitalization) biasanya merupakan pesan kesalahan paling jelas dan paling mudah untuk akan Anda hadapi. Pada umumnya kesalahan ini memiliki format atau pesan ‘word with error’ was not declared in this scope. Perangkat lunak Arduino akan selalu menyoroti (highlight) secara langsung pada baris yang terdapat kesalahan ejaan atau kesalahan kapitalisasi untuk menunjukkan lokasi kesalahan Anda. Juga, jika Anda memiliki kesalahan ejaan yang terintegrasi sebagai prosedur atau variabel Arduino, warna kata yang salah atau kesalahan kapitalisasi akan berubah warna dari warna oranye atau atau biru menjadi warna hitam, ini memberikan petunjuk yang sangat berharga tentang penyebab kesalahan.

int led = 13;

void setup() {
  pinMode(led OUTPUT);

void loop() {
  digitalWrite(led, HIGH);
  delay(1000;
  digitalWrite(led, LOW);
  dellay(1000);
}
‘dellay’ was not declared in this scope
Blink.ino: In function ‘void loop()’:
Blink:11: error: ‘dellay’ was not declared in this scope

int led = 13;

void setup() {
  pinMode(led OUTPUT);

void loop() {
  digitalWrite(led, HIGH);
  delay(1000;
  digitalWrite(led, low);
  dellay(1000);
}
‘low’ was not declared in this scope
Blink.ino: In function ‘void loop()’:
Blink:10: error: ‘low’ was not declared in this scope

Solusi Kesalahan Ejaan atau Kapitalisasi

Carilah kesalahan dengan format ‘word with error’ was not declared in this scope. Perbaiki kesalahan ejaan atau kesalahan kapitalisasi dan kompilasi ulang kode Anda. Jika tidak memiliki kesalahan tambahan dalam kode Anda, kode akan berhasil di kompilasi. Jika tidak, anda akan mendapatkan pesan error atau informasi baru tentang kesalahan berikutnya pada program.

[6] Kesalahan Definisi Variabel

Kesalahan untuk definisi variabel (variable definitions) cukup jelas. Biasanya menampilkan pesan kesalahan dengan format ‘missing variable’ was not declared in this scope. Perangkat lunak Arduino akan menyoroti baris yang terdapat kesalahan variabel didalamnya dan atau ditemukan variabel yang hilang. Sebagai contoh, dalam kode di bawah ini, Arduino akan menyoroti baris pinMode(led, OUTPUT); ketika Anda mengkompilasi kode maka muncul pesan kesalahan karena baris pertama yang ditulis kehilangan variabel led.

// ini adalah pin untuk LED int led = 13;

void setup() {
  pinMode(led OUTPUT);

void loop() {
  digitalWrite(led, HIGH);
  delay(1000;
  digitalWrite(led, low);
  dellay(1000);
}
‘led’ was not declared in this scope
Blink.ino: In function ‘void setup()’:
Blink:4: error: ‘led’ was not declared in this scope
Blink.ino: In function ‘void loop()’:
Blink:8: error: ‘led’ was not declared in this scope

Solusi Kesalahan Definisi Variabel

Carilah kesalahan dengan format ‘missing variable’ was not declared in this scope. Periksalah dari hilangnya definisi variabel atau kesalahan ejaan definisi variabel pada bagian kode. Perbaiki atau tambahkan definisi yang diperlukan kemudian kompilasi ulang. Jika tidak memiliki kesalahan tambahan dalam kode Anda, kode akan berhasil di kompilasi. Jika tidak, Anda akan mendapatkan pesan error atau informasi baru tentang kesalahan berikutnya pada program.

[7] Teks Tambahan Acak dalam Program

Kesalahan pada teks tambahan acak didalam sekumpulan kode yang telah ditulis, biasanya lumayan membingungkan. Namun biasanya Arduino IDE akan menyoroti baris dimana terdapat kesalahan teks tambahan. Kesalahan teks ini pada umumnya disebabkan oleh penulisan tanda komentar yang hilang yaitu ‘/’, ‘/*’ atau ‘*/’. Beberapa contoh dibawah ini menunjukan kesalahan komentar yang tidak dimulai dengan karakter slash ‘/’. Jika melakukan kesalahan tulis komentar, warna huruf akan menjadi hitam dan bukan abu-abu, untuk memberikan petunjuk bahwa terjadi kesalahan.

// ini adalah pin untuk LED 
int led = 13;

void setup() {
  pinMode(led OUTPUT);

void loop() {
  digitalWrite(led, HIGH); x
  delay(1000;
  digitalWrite(led, low);
  dellay(1000);
}
‘x’ was not declared in this scope
Blink.ino: In function ‘void loop()’:
Blink:9: error: ‘x’ was not declared in this scope
Blink:10: error: expected `;’ before ‘delay’

// ini adalah pin untuk LED 
int led = 13;

void setup() {
  pinMode(led OUTPUT);

void loop() {
  / hidupkan LED
  digitalWrite(led, HIGH);
  delay(1000;
  digitalWrite(led, low);
  dellay(1000);
}
expected primary-expression before ‘/’ token
Blink.ino: In function ‘void loop()’:
Blink:9: error: expected primary-expression before ‘/’ token
Blink:9: error: ‘hidupkan’ was not declared in this scope
Blink:9: error: expected `;’ before ‘LED’

Solusi Teks Tambahan Acak dalam Program


Carilah kesalahan teks tambahan pada baris yang disoroti oleh Arduino atau huruf yang berubah warna menjadi hitam. Perbaiki atau tambahkan teks/tanda diperlukan kemudian kompilasi ulang. Jika tidak memiliki kesalahan tambahan dalam kode Anda, kode akan berhasil di kompilasi. Jika tidak, Anda akan mendapatkan pesan error atau informasi baru tentang kesalahan berikutnya pada program.

Menggunakan Breadboard

Sobat Cyber-Code tau kan dengan yang namanya Breadboard, mahluk yang satu ini sangat dibutuhkan dalam melakukan peroses prototyping.. so mahluk yang satu ini sangat penting.. mari ke TKP..!!!!!!
Breadboard adalah papan khusus yang digunakan untuk membuat prototype atau rangkaian elektronik yang bersifat percobaan.
Menciptakan suatu rangkaian pada elektronika itu memang membutuhkan waktu yang cukup lama, mulai dari pembuatan skematik, pembuatan prototype, analisis dan berbagai proses yang semuanya membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Diantara proses pembuatan rangkaian tersebut ada proses yang cukup unik dan menarik yaitu proses prototyping. Proses ini merupakan proses awal untuk menganalisis kinerja dari rangkaian dan proses pencarian kekurangan dan kesalahan rangkaian. Prototyping membutuhkan beberapa perangkat wajib yang harus tersedia. Salah satu komponen yang wajib ada adalah breadboard. 
Arduino dan Breadboard
Arduino dan Breadboard

Ruang Lingkung Bahasan Breadboard


Sejarah Breadboard

Sebelum tahun 1960-an, jika kita ingin membuat sebuah rangkaian prototype (rangkaian percobaan awal), biasanya dengan menggunakan teknik wire-wrap. Wire wrap adalah proses melilitkan ujung kabel pada sekitar ujung kawat konduktif yang melekat pada perfboard atau sering disebut protoboard. Pada gambar dibawah terlihat cukup jelas bagaimana membuat rangkaian elektronik dengan menggunakan teknik wire-wrap. Cara seperti ini memang cukup rumit namun lebih cepat. Walaupun demikian rumitnya, metode ini masih tetap digunakan sampai hari ini, namun dengan cara dan perlengkapan prototyping yang lebih mudah, salah satunya adalah kelengkapan prototyping adalah breadboard.
Teknik Wire-Wrap
Gambar 1. Teknik Wire-Wrap
Arti Nama Breadboard
Breadboard (bahasa Inggris) jika diterjemahkan dalam bahasa kita berarti tatakan atau papan tempat memotong roti. Ketika kita membayangkan breadboard, maka akan tergambar bahwa breadboard itu adalah sebuah papan kayu yang tebal dan sebuah roti segar diatasnya yang baru diambil dari pemanggang roti. Maka bayangan itu tidak terlalu jauh dari mana penamaan Breadboard itu ditemukan.
Roti diatas Tatakan Kayu
Gambar 2. Roti diatas Tatakan Kayu
Jadi mengapa kita menyebut “pembuat rangkaian” elektronika ini dengan nama breadboard? Beberapa tahun yang lalu, ketika rangkaian elektronika itu masih rumit dan besar, orang akan mengambil tatakan atau papan kayu pemotong roti dari dapur, menggunakan beberapa paku atau paku payung, dan mulai menghubungkan titik-titik paku tersebut dengan kabel atau kawat untuk menciptakan sebuah rangkaian elektronika percobaan atau prototype.
Rangkaian Elektronik pada Tatakan Roti
Gambar 3. Rangkaian Elektronik pada Tatakan Roti
Dunia elektronika berkembang sangat pesat, komponen-komponen elektronika semakin banyak dengan ukuran yang lebih kecil dari pada jaman dulu, dan metode untuk membangun rangkaian prototype elektronika pun semakin baik dan mudah, ini membuat Ibu sebagai pemilik dapur kembali senang karena anaknya tak perlu lagi mencuri tatakan kayu pemotong roti dari dapur. Namun ternyata, nama “Breadboard” yang diambil dari nama tatakan kayu pemotong roti pun membuat kita terjebak dengan penamaan “Breadboard” yang cukup membingungkan (terutama Google Terjemahan). Secara teknis, media untuk membuat rangkaian elektronika ini disebut breadboard walau sudah tidak menggunakan papan kayu pemotong roti. Sebagian besar diskusi yang membahas tentang elektronika mencoba membedakan penamaan antara breadboard tatakan kayu dengan breadboard prototype elekronika, mereka sering menyebutnya “solderless” breadboard.

Alasan Menggunakan Breadboard

Sebuah breadboard elektonika (agar berbeda dengan breadboard tatakan kayu pemotong roti) sebenarnya mengacu pada sebuah papan tempat membuat rangkaian elektronika yang tidak perlu dilakukan penyolderan untuk menghubungkan antara satu komponen dengan komponen lainya sehingga dikenal dengan solderless breadboard. Breadboard adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk membuat rangkaian sementara atau rangkaian prototype yang sama sekali tidak membutuhkan proses penyolderan. Cara seperti ini akan menghemat waktu dan biaya.
Prototypting adalah proses pengujian ide dengan menciptakan sebuah model awal dari bentuk rangkaian elektronik sebelum dikembangkan atau disalin. Disinilah penggunaan breadboard diperlukan. Jika kita tidak terlalu yakin bagaimana suatu rangkaian akan bereaksi yang terdiri dari berbagai komponen dan parameter, maka sebaiknya kita membuat prototype dan melakukan pengujian diatas breadboard.
Bagi mereka yang baru mengenal elektronik dan rangkaiannya, breadboard adalah tempat terbaik untuk mulai mempelajarinya. Breadboard merupakan tempat atau media yang sangat mudah digunakan baik untuk rangkaian sederhana maupun rangkaian yang sangat kompleks. Penggunaan umum lain dari breadboard adalah untuk menguji bagian-bagian atau fungsi-fungsi bari dari sirkuit terpadu atau sering disebut IC (Integrated Circuit). Ketika kita ingin mencari tahu bagaimana bagian-bagian dari IC ini bekerja dan bagaimana menghubungkannya dengan komponen lain, maka kita tidak perlu melakukan penyolderan. Cukup gunakan breadboard dan beberapa kabel penghubung (jumper wire).
Terkadang kita memang tidak perlu untuk membuat suatu rangkaian elektronik itu menjadi permanen. Hal ini bermanfaat ketika kita ingin mencari kesalahan-kesalahan yang ditemukan dikemudian hari. Ketika pelanggan menyampaikan suatu masalah, maka perlu proses duplikasi rangkaian ke atas breadboard, hal ini akan sangat membantu ketika kita mencoba untuk menguji rangkaian, beberapa perubahan rangkaian, dan menganalisis rangkaian. Kita akan dengan mudah untuk menghubungkan suatu rangkaian yang bermasalah untuk melakukan perbaikan rangkaian dan mencari tahu permasalahan yang terjadi pada suatu rangkaian. Rangkaian yang dibuat pada breadboard akan dengan mudah kita lepas dan kemudian dirangkai lagi untuk melakukan beberapa analisis dalam mencari permasalahan yang tiba-tiba saja terjadi pada pelanggan yang membeli rangkaian buatan kita.
Rangkaian yang dibuat pada Breadboard
Gambar 4. Rangkaian yang dibuat pada Breadboard

Anatomi Breadboard

Agar lebih mudah memahami bagaimana cara menggunakan breadboad, maka sebaiknya kita memisahkan beberapa bagiannya agar terlihat lebih dalam bagaimana sebaiknya breadboard itu digunakan dan bagaimana breadboard itu difungsikan dengan maksimal.
Fitur Utama Breadboard
Gambar 5. Fitur Utama Breadboard
[1] Strips Terminal
Pada gambar dibawah ini terlihat sebuah breadboard yang tidak memiliki perekat pada bagian bawahnya. Terlihat dari bagian bawah (bagian belakang breadboard) ada beberapa baris logam yang disusun horisontal.
Sebuah Mini Breadboard, Bagian bawah breadboard yang telah dibuang perekatnya
Gambar 6. (Kiri) Sebuah Mini Breadboard, (Kanan) Bagian bawah breadboard yang telah dibuang perekatnya
Bagian atas dari baris logam memiliki klip pengunci kecil yang tersembunyi dibalik lubang plastik. Klip ini memungkinkan kabel atau kaki komponen yang masuk melalui lubang plastik atas breadboard akan terkunci dengan kuat pada bagian dalam breadboard.
Logam Konduktif pada Bagian dalam Breadboard
Gambar 7. Logam Konduktif pada Bagian dalam Breadboard
Setelah komponen yang dimasukan maka komponen akan tersambung secara elektrik ke titik lain pada baris tersebut. Hal ini karena logam konduktif akan mengalirkan arus di setiap titik pada jalur tersebut. Pada gambar diatas terlihat ada lima klip pengunci pada setiap setengah barisnya. Ini hal yang sama pada semua jenis dan ukuran breadboard. Dengan demikian, kita hanya bisa menghubungkan lima komponen dalam satu bagian atau setengah dari satu baris pada breadboard. Setiap barisnya ada sepuluh lubang, dengan setiap strip memiliki lima lubang. Itulah mengapa kita hanya bisa menghubungkan lima komponen dalam setiap stripnya. Setiap satu baris horisontal dipisahkan oleh ngarai atau selokan ditengah-tengah breadboard. Selokan ini memisahkan atau mengisolasi setiap baris menjadi dua strip dan tidak terhubung secara elektrik satu strip kiri dengan satu strip sebelah kanannya. Ini berarti kita hanya bisa memasangkan lima komponen dalam setiap strip yang saling terhubung, dan lima komponen lain pada strip sebelahnya yang saling terhubung juga, namun setiap lima lubang pada strip tidak terhubung dengan lima lubang pada strip lainnya.
Sebuah LED yang dipasang pada lubang breadboard
Gambar 8. Sebuah LED yang dipasang pada lubang breadboard. Perhatikan kaki LED yang ditempatkan pada strip kiri dan kanan dan terpisah oleh selokan
[2] Hubungan Rel Sumber Daya
Pada beberapa jenis breadboard lainnya, selain beberapa baris horisontal, breadboard juga memiliki bagian lain yang berfungsi sebagai strip daya. Strip daya ini setiap titiknya dihubungkan secara vertikal sepanjang sisinya.
Breadboard bagian bawah yang terlihat strip logamnya
Gambar 9. (Kiri) Breadboard dengan rel daya bagian atas (Kanan) Breadboard bagian bawah yang terlihat strip logamnya
Rel Listrik ini adalah strip logam yang identik ditempatkan secara vertikal dan biasanya setiap titiknya saling terhubung. Ketika membuat sebuah rangkaian, biasanya kita membutuhkan banyak sumber daya dengan tempat yang berbeda. Rel Listrik ini memberikan kita keleluasaan untuk memperoleh akses sumber daya yang dibutuhkan rangkaian. Biasanya baris vertikal tegangan positif diberi label simbol “+” dengan strip warna merah dan tegangan negatif diberi simbol “-” dengan strip berwarna hitam atau biru.
Rel Listrik di kedua sisi tidak saling terhubung, baik antara rel strip positif (merah) dengan rel strip negatif (hitam) serta antara kedua sisi kiri dan kanan. Kita perlu mengubungkan rel strip positif kiri dengan rel strip positif kanan, dan rel strip negatif kiri dengan rel strip negatif kanan menggunakan kabel jumper. Itu juga jika rangkaian elektronik yang kita buat pada breadboard membutuhkan tegangan yang sama dari satu sumber tegangan. Tetapi tanda-tanda yang ada pada breadboard rel listrik bukanlah sebuah ketetapan itu hanya digunakan sebagai referensi. Jadi tidak ada aturan yang mengatakan bahwa rel strip positif harus selalu diberi tegangan positif dan rel strip negatif harus selalu tegangan negatif, itu hanya dalam rangka menjaga kesalahan konektifitas saja.
[3] Dukungan DIP
Telah disebutkan bahwa bagian tengah breadboard itu terpisah oleh sebuah selokan yang memisahkan strip sisi kiri dengan strip sisi kanan. Selokan ini memiliki tujuan khusus. Pada saat kita membuat suatu rangkaian pada breadboard, tekadang kita melibatkan Integrated Circuit atau sering disebut IC, dan IC ini biasanya telah dibuat agar mendukung terhadap breadboard. IC dibuat dalam rangka untuk meminimalkan area yang dibutuhkan pada breadboard dan IC biasanya dibuat dalam bentuk Dual In-Line Package atau sering disebut DIP.
IC DIP memiliki kaki-kaki yang keluar dengan ujung yang panjang, kaki-kaki ini dibuat oleh perusahaan agar mampu ditempatkan pada lubang-lubang breadboard dengan tepat. Setiap kaki IC ini memiliki fungsi unik, sehingga tidak boleh saling terhubung antara kaki-kakinya saat dirangkai pada breadboard. Maka dari itu, selokan tengan pada breadboard menjadi penting sebagai “jurang” pemisah antara kaki sebalah kiri dan kanan. Sehingga kita dapat menghubungkan kaki IC sebelah kanan ke komponen elektronik lainnya tanpa mengganggu kaki IC sebelah kiri.
IC DIP kaki 40 pada Breadboard
Gambar 10. IC DIP kaki 40 pada Breadboard
[4] Baris dan Kolom
Jika kita perhatikan pada breadboard akan kita lihat banyak sekali angka dan huruf yang tertera pada kolom dan barisnya. Ini sebenarnya tidak memiliki tujuan apapun, hanya untuk memandu kita saat membuat rangkaian, hal ini jelas mempermudah dalam membuat rangkaian elektronika. Sirkuit yang dibuat mungkin saja rumit dan komplek, dan bisa saja terjadi kesalahan rangkaian yang bisa berpengaruh secara total atau bahkan kerusakan fatal pada komponen. Jika kita menelusuri rangkaian dengan mengikuti koneksi nomor baris dan huruf kolom mungkin kesalahan tersebut akan dengan cepat kita temukan. Penomoran baris dan huruf kolom juga akan membantu kita untuk membuat rangkaian dengan melihatnya langsung dari skema. Banyak buku dan panduan yang menyertakan diagram sirkuit sebagai acuan pada saat kita membuat rangkain pada breadboard.
[5] Fitur Lainnya
Ketika membuat suatu rangkaian yang cukup komplek, terkadang kita tidak bisa menampungnya dalam satu breadboard. Beberapa rangkaian elektronik membutuhkan lebih banyak ruangan. Banyak jenis breadboard yang memiliki tonjolan kecil dan slot pada sisi kiri dan kanannya. Ini berfungsi untuk menghubungkan satu breadboard dengan breadboard lainnya untuk membentuk area prototype yang lebih luas.
Empat Mini Breadboard yang di Hubungkan
Gambar 11. Empat Mini Breadboard yang di Hubungkan
Beberapa breadboard dilengkapi dengan perekat yang memungkin kita untuk menempelkannya pada suatu permukaan. Ini bermanfaat ketika kita ingin melampirkan suatu rangkaian prototype terhadap rangkaian yang sudah tersedia. Ini biasanya dilakukan pada proyek-proyek khusus yang bersifat pengembangan dari rangkaian yang sudah ada atau sudah jadi.
Pada breadboard dengan ukuran yang lebih besar, biasanya strip rel listrik atas (setengah bagian atas) tidak berhubungan degan rel listrik bawah (setengah bagian bawah) pada satu breadboard. Hal ini membuat kita lebih mudah jika rangkaian elektronik yang kita buat membutuhkan daya berbeda, misal; satu rangkaian membutuhkan daya 3.3 volt sedangkan rangkaian berikutnya membutuhkan daya 5 volt. Namun terkadang atau sebagian besar pengguna baru breadboard, menyangka bahwa satu strip tegangan positif akan berhubungan dari atas sampai bawah, padahal tidak. Hal ini sering membuat rangkaian tidak bekerja. Maka periksalah terlebih dahulu strip konduktor positif dan negatifnya, apakah saling berhubungan satu sama lain menggunakan multimeter.

Menyediakan Sumber Daya pada Breadboard

[1] Meminjam dari pin Arduino
Jika kita berkerja menggunakan papan pengembangan seperti misalnya Arduino, dengan mudah kita bisa meminjam sumber daya yang berasal dari pin Arduino. Arduino memiliki banyak pin sumber daya dan pin ground yang dapat kita hubungkan pada rel tegangan breadboard atau baris lainnya pada breadboard.
Menghubungkan pin Ground Arduino ke dalam lubang Mini Breadboard
Gambar 12. Menghubungkan pin Ground (GND) Arduino ke dalam lubang Mini Breadboard
Arduino biasanya memperoleh sumber daya yang berasal dari port USB komputer atau melalui sumber daya luar seperti halnya Baterai atau power supply
[2] Sumber Daya Khusus Breadboard
Cara lain untuk menyediakan sumber daya pada breadboard adalah dengan menggunakan sumber daya khusus yang didesain untuk breadboard. Banyak yang sudah menjual module khusus ini dan berharga murah. Sumber daya breadboard ini biasanya menyediakan beberapa port sumber daya yang bisa dihubungkan keluar. Power supply atau sumber daya ini menyediakan tegangan teregulasi yang diambil baik dari USB komputer ataupun menggunakan power supply khusus.
Power Regulator khusus Breadboard
Gambar 13. Power Regulator khusus Breadboard

Rangkaian Sederhana pada Breadboard

Setelah memahami apa dan bagaimana breadboard, mengetahui bagaimana menggunakan sumber daya pada breadboard, lalu bagaimana memulai membangun suatu rangkaian elektronik? Mari kita mencoba membuatnya…
[1] Apa yang dibutuhkan?
Untuk membangun suatu rangkaian elektronik maka kebutuhannya pun sebenarnya mengikuti rangkaian apa yang akan dibuat. Dibawah ini hanya akan disebutkan komponen umum yang wajib disediakan pada saat membangun rangkaian elektronik prototype, mengenai komponen yang merupakan kelengkapan rangkaian elektronikanya tidak akan disebutkan.
Breadboard
Untuk keleluasaan dalam membangun rangkaian elektronika sebaiknya kita menggunakan breadboard dengan ukuran cukup luas. Breadboard dijual dengan spesifikasi yang dilihat dari jumlah lubang yang tersedia.
Breadboard 400 lubang
Gambar 14. Breadboard 400 Titik Lubang
Jumper Wire
Jumper wire atau kabel jumper merupakan komponen yang wajib ada, karena perangkat ini digunakan untuk menghubungkan satu komponen dengan komponen lainnya yang memiliki jarak berjauhan. Anda bisa membeli jumper wire dari toko elektronika atau membuat sendiri dari kabel tunggal berukuran kecil. Kita bisa memanfaatkan kabel tunggal bekas kabel UTP LAN atau menggunakan kabel tunggal bekas kabel telephone rumah.
Jumper Wire
Gambar 15. (Kiri) Kabel Jumper Komersil (Kanan) Kabel Jumper buatan sendiri
Breadboard Regulator
Ini adalah modul khusus yang dibuat untuk breadboard. Modul sumber daya ini memiliki pin dibawahnya yang sudah disesuaikan dengan lubang rel tegangan breadboard. Modul regulator ini biasanya menghasilkan tegangan yang teregulasi dengan 2 variasi besaran tegangan yaitu 3,3 volt dan 5 volt. Dan menghasilkan tegangan pada pin sisi kiri dan pin sisi kanannya. Kita tinggal menancapkannya pada breadboard maka rel tegangan kiri dan kanan sudah tersedia tegangan tanpa perlu menyambungkannya dengan kabel jumper. Juga kita bisa menge-set tegangan yang berbeda antara kiri dan kanan. Misal, rel kanan diset 5 volt, maka rel kiri bisa kita set 3,3 volt.
Module Regulator Breadboard
Gambar 16. Module Regulator Breadboard
Eksternal Power Supply
Eksternal Power Supply atau ada yang menyebutnya dengan sumber daya tempel (wall power supply). Power supply jenis ini banyak tersedia dipasaran dengan harga cukup murah. Jika anda bermaksud membeli power supply jenis ini, pastikan bahwa power supply mengasilkan tegangan 12 volt dengan arus minimal sebesar 1 ampere.
Eksternal Power Supply
Gambar 17. Eksternal Power Supply
[2] Membuat Rangkaian
Siapkan skematik rangkaian elektronika yang akan kita buat diatas breadboard. Misal seperti gambar dibawah ini:
Skematik Rangkaian Elektronika
Gambar 18. Skematik Rangkaian Elektronika
Setelah rangkaian tersedia, siapkan peralatan prototyping seperti telah dibahas diatas, kemudian buat rangkaian dengan mengacu pada skematik diatas. Jika kita perhatikan skematik diatas maka dapat kita baca sebagai berikut:
  1. Panah keatas yang bertuliskan 5V berarti harus dihubungkan ke rel positif breadboard dengan warna strip ‘merah’. Pasang kabel jumper kelubang rel positif ini satu ujung.
  2. LED1 dengan keterangan ‘Red’ berarti menerima tegangan langsung dari rel positif breadboard. Tanjapkan kaki LED pada baris yang berbeda pada breadboard. Misal, kaki Anoda dipasang pada baris nomor 5 maka kaki katoda dipasang pada baris nomor 4 atau bari nomor 6 (atau sesuai keinginan). Pasangkan ujung jumper lainnya yang berasal dari rel positif tadi pada kaki Anoda LED yang dipasang pada baris 5.
  3. Pasangkan sebuah Resistor dengan keterangan ‘R1 330’ pada lubang breadboard yang lurus dengan baris kaki katoda LED, misal tadi kita pasang kaki katoda pasa baris nomor 6, maka hubungkan resistor lurus pada baris nomor 6. Lalu tancapkan kaki resistor yang satunya pada baris lain pada breadboard. Misal kita pasang pada baris nomor 10.
  4. Pasangkan saklar dengan keterengan ‘S1 SWITCH-MOMENTARY-2PTH’ pada breadboard. Satu kaki kita pasangkan lurus pada baris nomor 10 yang berasal dari kaki resistor. Dan kaki saklar yang satunya lagi kita pasang pada baris lainnya, misal baris 12.
  5. Tancapkan sebuah kabel jumper ke rel negatif breadboard. Kemudian tancapkan ujung kabel jumper yang satunya lagi lurus dengan baris kaki saklar. Beres!!!
Maka kurang lebih gambar rangkaian prototyping-nya seperti dibawah ini:
Prototyping Rangkaian Sederhana
Gambar 19. Prototyping Rangkaian Sederhana
[3] Prototyping tanpa Breadboard
Perkembangan teknologi saat ini membuat proses prototyping menjadi sangat mudah dan cepat. Sebelum anda membangun prototype langsung diatas breadboard, kita bisa membuat prototyping menggunakan perangkat lunak terlebih dahulu. Hal ini untuk mempermudah proses prototyping pada breadboard. Perangkat lunak yang sangat terkenal dan dianjurkan adalah Fritzing. Perangkat lunak ini semakin hari semakin lengkap. Bahkan versi terakhir Fritzing sudah mendukung penulisan kode untuk Arduino, kompilasi kode bahkan upload kode ke papan Arduino. Pada awalnya Fritzing hanya digunakan untuk membantu proses prototyping, tapi makin hari fungsinya semakin lengkap. Anda bisa mengunduh perangkat lunak Fritzing disini.
Hasil Prototyping dengan Perangkat Lunak Fritzing
Gambar 20. Hasil Prototyping dengan Perangkat Lunak Fritzing

Kesimpulan


Setelah membaca artikel panjang ini, penulis berharap bahwa artikel ini membantu siapapun yang baru mengawali belajar tentang elektronika. Prototyping bukanlah lagi hal sulit karena semakin hari perlengkapan prototyping itu semakin lengkap. Prototyping adalah hal menyenangkan dan memusingkan namun bisa meminimalisir kesalahan produk yang akan kita buat. Kita bisa menganalisa rangkaian, menemukan kesalahan dan memperbaikinya tanpa melakukan penyolderan. Hal yang sangat membantu dalam proses pembuatan perangkat elektronika. Selamat belajar dan berselancar dengan breadboarding…